BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangDewasa ini, pembentukan teamwork dianggap solusi terbaik untuk mencapai kesuksesan di organisasi perusahaan. Banyak yang meyakini, tim yang solid akan lebih mudah menyelesaikan delegasi tugas-tugas organisasi. Namun untuk membentuk sebuah teamwork yang solid merupakan hal yang terbilang sulit.
Kesulitan tersebut didasari oleh kenyataan bahwa dalam teamwork terdapat banyak kepala dengan banyak gagasan dan pendapat. Dan untuk menyatukannya bukanlah hal yang mudah. Menurut definisi umum, teamwork merupakan sekumpulan individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Kumpulan individu ini harus memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas. Di dalamnya terdapat koordinasi dan prosedur yang harus disepakati oleh seluruh anggota teamwork. Hal ini berguna untuk menjaga keharmonisan sebuah tim.
Dan untuk mencapai keharmonisan dan penyatuan yang solid, masing-masing individu memililiki tanggung jawab yang sama. Jika muncul suatu pertentangan, perbedaan, dan perdebatan semua harus terlibat dalam proses penyatuan tersebut. Hanya saja tentu ada satu orang atau ketua tim yang akan membuat keputusan berdasarkan saran dan pendapat dari seluruh anggota.
pentingnya peran masing-masing, setiap individu harus memiliki ketrampilan basic yang diperlukan untuk bekerja secara team. Secara garis besar, ada dua ketrampilan utama yang mutlak harus dimiliki anggota tim, yaitu:
- Ketrampilan managerial (Managerial Skills)
- Ketrampilan interpersonal (Interpersonal Skills)
Dengan dua ketrampilan dasar tersebut, anda telah siap masuk ke dalam teamwork. Karena ketrampilan itu akan memudahkan anda bekerjasama sekaligus mengaktualisasikan diri anda di dalam sebuah tim. Dan jika anda sudah masuk di dalamnya secara otomatis anda telah memiliki tanggung jawab yang bersinergi pada satu tujuan yaitu mencapai kesuksesan bersama. Nah sudah siapkah anda menjadi anggota teamwork?
B. Rumusan Masalah
- Apa definisi teamwork ?
- Apa saja jenis teamwork ?
- Apa perbedaan tim kerja dan kelompok kerja ?
- Apa saja peranan tim kerja ?
- Bagaimana tahap perkembangan teamwork ?
- Apa saja dimensi dalam tim kerja ?
- Mengetahui definisi teamwork.
- Mengetahui jenis teamwork.
- Mengetahui perbedaan tim kerja dan kelompok kerja.
- Mengetahui peranan tim kerja.
- Mengetahui tahap perkembangan teamwork.
- Mengetahui dimensi dalam tim kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TeamworkKerjasama dalam tim atau seringkali diistilahkan teamwork berarti melakukan suatu aktivitas kerja bersama lebih dari 1 orang dalam sebuah team untuk mencapai suatu goal. Bila diamati, setiap bentuk aktivitas terutama dalam organisasi lebih dari 90% aktivitas itu adalah kerjasama dan sedikit bidang yang aktivitas-nya tidak memerlukan kerjasama.
Setiap unit kerja, bidang atau bagian umumnya memiliki tujuan yang akan dicapai dengan format yang sudah jelas, sehingga apabila kita perhatikan secara lebih dalam tingkat keberhasilan masing-masing kelompok tersebut akan sangat dipengaruhi oleh dinamika kerjasama kelompoknya. Artikel berikut menerangkan makna dan pentingnya kerjasama.
B. Kerjasama Kelompok dalam Organisasi
Situasi saat ini jelas berbeda dengan 10 tahun lalu, atau bahkan 5 tahun lalu ketika iklim politik masih kental dengan centralization. Sampai pada tahun 2005 istilah pilkada (pilihan kepala daerah) menjadi tren perkataan yang sering didengar di berbagai media, tv, radio apalagi surat kabar dengan berbagai informasi-informasi yang tidak henti-hentinya diberitakan. Tren tahun itu adalah titik puncak (mungkin..kita belum melihat beberapa tahun ke depan) desentralisasi.
Benarkah kondisi saat ini mempengaruhi organisasi-organisasi lain, baik bisnis maupun non-profit? Sedikit banyak akan berpengaruh. Beberapa organisasi dengan sistem kepemimpinan hirarki memang banyak ditemui, tapi melihat trend gejala sosial dan politis, angin perubahan mulai tampak menuju sistem yang lebih terbuka dan transparan. Bawahan mulai mudah untuk mengkritisi atasan, apalagi rekan satu ordinat akan lebih mudah lagi atau terbuka dalam menyampaikan segala sesuatu kritikan, opini ataupun saran. Dari gejala seperti ini tampak pola kerjasama sedang mengalami perubahan dari sistem yang terpusat menjadi sistem desentralisasi. Pola trend modern ini diterjemahkan oleh beberapa ahli menjadi suatu pola kerjasama networking.
Seorang pemimpin, dengan situasi saat ini sudah saatnya harus mampu melibatkan diri secara langsung dengan bawahan, dan tiap anggota kelompok memiliki peran yang lebih banyak daripada hanya menjadi komponen pasif dari sebuah dinamika kerjasama. Peran pemimpin terhadap bawahan untuk kondisi saat ini sudah saatnya mengarah pada keterlibatan secara aktif pada tiap-tiap angota kelompok atau unit kerja dalam memecahkan masalah sehari-hari. Sebagai peran pemimpin juga harus bisa menciptakan iklim kerjasama sebagai kondisi yang tangguh.
Organisasi bisnis dituntut untuk melakukan suatu kerjasama yang sinergis menghadapi suatu iklim kompetisi. Ingat, kompetisi di dunia bisnis jauh dari fairness, apabila iklim tersebut tidak dibantu oleh situasi politik yang stabil sehingga kesinergisan internal organisasi benar-benar suatu syarat mutlak agar organisasi mampu menghasilkan strategi bisnis yang handal dan mampu menjaga iklim kompetisi dengan dunia luar.
Tuntutan kondisi yang semakin terbuka, dinamis dan pengaruh suatu organisasi dengan iklim luar semakin mudah diakses, maka peran pemimpin dituntut dapat mengembangkan gaya manajerial yang partisipatif dengan secara intensif melibatkan diri pada pemecahan masalah bersama dengan anggota unit kerjanya. Ia harus mampu membangun semangat kerjasama dengan anggota unit kerja dengan unit kerja yang lain. Disini peran networking semakin besar dimana tuntutan kinerja antar bidang semakin terbuka dan didasari oleh tuntutan produktifitas organisasi yang semakin tinggi dikarenakan iklim competitiveness tersebut.
C. Definisi Kerjasama
Kerjasama dapat dikatakan sebagai sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama saling berinteraksi dalam kinerja membentuk suatu kolaborasi usaha pada setiap anggota kelompok sesuai peran masing-masing. Ahli lain menyebutkan : sekumpulan individu membentuk hubungan yang selaras untuk mencapai tujuan yang sama.
Dari paparan definisi tentang kerjasama, dapat maka terdapat beberapa dimensi penting yang terkandung dalam kerjasama tersebut, yaitu:
- Anggota kelompok
- Peran
- Tugas
- Tujuan
- Kerjasama pimpinan puncak, terdiri dari tiap-tiap pimpinan sub-organisasi (Kepala Bagian, Manajer)
- Project Team, terdiri anggota kelompok usaha dari berbagai tingkatan dan fungsi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
- Kelompok kerja, terdiri dari anggota kelompok unit usaha yang menjalankan unit-unit kerja operasional rutin.
Suatu kelompok dikatakan sebagai teamwork dan menghasilkan suatu hasil yang optimal memiliki banyak dimensi, diantaranya adalah:
- Goal setting: suatu kelompok kerja akan dapat secara efektif menghasilkan suatu tujuan apabila memiliki goal setting yang sama.
- Komitmen: seberapa besar tiap-tiap komponen kelompok memiliki komitmen
- Effective role: setiap anggota kelompok harus memiliki peran-peran tersendiri dan dituntut untuk sinergis dalam melakukan usaha.
- Leadership: komponen penting suatu kelompok akan menjadi efektif atau tidak banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Terjadi proses-proses natural sebuah kerjasama terbentuk, yaitu:
- Pembentukan kelompok yang diawali dengan proses rekrutmen. Pada tahap ini masing-masing anggota masih berusaha untuk beradaptasi.
- Proses penjajagan dimana masing-masing anggota saling mencoba untuk menampilkan diri dan berkolaborasi dengan mencoba peran-peran yang mungkin dilakukan, bermunculan ide, konflik sampai munculnya peran yang sesuai di tiap anggota kelompok, yaitu:
- Kohesivitas, dengan mulai munculnya perilaku-perilaku responsif sesama anggota kelompok, ketergantungan dan dukungan dan intensi perasaan.
- Kinerja kelompok dimana pada kondisi ini ke-sinergis-an tiap-tiap peran kelompok mulai jelas dan keharmonisan peran untuk mencapai suatu target.
Pemimpin identik sebagai pengatur dan tugas utama pemimpin adalah untuk menyelaraskan peran-peran anggota kelompok lain sehingga dapat melakukan kinerja dengan baik. Peran pemimpin dituntut untuk aktif dalam memecahkan berbagai masalah karena pemimpin merupakan tempat utama segala sesuatu berakhir, baik berupa keputusan, dorongan atau motivasi untuk melakukan suatu usaha dan pada akhirnya kepemimpinan yang menjadikan kerjasama dapat terbentuk secara stabil dalam mencapai pemenuhan tujuan.
Peran pemimpin harus memahami anggota-anggotanya baik sebagai individu maupun bagian dari tim. Ia harus paham terhadap masing-masing tugas dan tanggunjawab anggota kelompok, dinamika kelompok dari anggota dan mampu menyelaraskan kehidupan organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang dijunjung.
F. Individu sebagai anggota kelompok.
Individu mau untuk terlibat dalam sebuah tim didasari dari beragam motivasi, baik berupa dorongan kebutuhan, nilai atau eksistensi sosial yang dapat mencerminkan keragaman motivasi seseorang untuk mau bergabung dalam organisasi. Disini diperlukan suatu keselarasan peran yang disebabkan adanya beragam motivasi tersebut. Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah:
Task enrichment: yaitu menyediakan suatu pekerjaan yang mencerminkan tantangan, usaha ekstra yang berarti memberikan target prestasi dan memberikan kebebasan yang lebih dalam cara mengerjakan tugas.
Involment, memberikan suasana keterlibatan agar anggota kelompok merasa aman, nyaman dan seterusnya akan mampu memberikan kepuasan dalam mengerjakan tugas. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka dan menerima ide-ide, meminta saran dan usulan dari anggota kelompok atau usulannya dalam memecahkan masalah.
Achievement, dorongan prestasi adalah motif yang banyak dimiliki oleh tiap individu dan dengan memberikan tantangan kerja yang semakin meningkat akan membuat anggota kelompok terlibat aktif dalam mencapai kinerja team yang semakin efektif.
Reward, penghargaan adalah kebutuhan yang banyak diminati oleh individu. Dengan memberikan penghargaan yang sesuai terhadap hasil maka kinerja akan terus meningkat.
G. Tugas-tugas Unit Kerja Kelompok
Sebagai pemimpin akan selalu mendistribusikan pekerjaan kepada sub-ordinatnya. Selain itu juga tugas-tugas tiap unit kerja akan saling berhubungan dan peran pemimpin yang harus mampu menyelaraskan tiap aktivitas yang ada. Agar dapat melakukan kinerja yang efektif maka harus ada komitmen untuk melakukan suatu eksekusi tugas. Oleh karena itu harus diawali dengan kesepakatan kerja sehingga masing-masing pihak paham mengenai peran dan tanggung jawab yang harus diselesaikan.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan penugasan kepada kelompok:
- Deskripsi pekerjaan
- Unit usaha mendukung target kelompok
- Ketersediaan sumberdaya
- Metode.
Adapun langkah-langkah dalam menghadapi Task / tugas secara sistematis yang biasa disebut sebagai ( 7D Scheme for team task ) adalah :
Define > Draw > Discuss > Decide > Detail > Discharge > Dissect
DEFINE
- Jelaskan tugas
- Jelaskan kenapa tugas harus dilakukan
- Lakukan kesepakatan kerja untuk mendapatkan komitmen
- Atasi kesulitan dan hambatan
- Target waktu yang tersedia
- Sebutkan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi
- Cari informasi yang relevan
- Periksa sumberdaya yang tersedia
- Pertimbangkan apakah perlu sumberdaya tambahan
- Periksa kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan anggota
- Cari pengetahuan dan pakar terkait bila diperlukan
- Set prioritas
- Kumpulkan gagasan-gasasan penyelesaian masalah – brainstorming , dll
- Temukan alternatif-alternatif pemecahan
- Cari lebih jauh sudut pandang yang lain
- Tanyakan lagi ide-ide yang sudah ada / uji lagi
- Sintesakan penyelesaian terbaik
- Pertimbangkan konsekuensi dari tindakan yang akan diambil
- Usahakan lakukan konsensus untuk kesepakatan bersama
- Dorong anggota kelompok kearah keputusan yang tajam dan akurat
- Buat rencana kerja yang sederhana tapi dapat dijalankan
- Buat rencana alternative, bila diperlukan ( contigency plan)
- Berikan penugasan dan yakinkan setiap anggota mendapatkan tanggungjawab yang menantang
- Berikan penjelasan yang rinci kepada anggota mengenai tugasnya
- Alokasikan tugas-tugas khusus kepada orang yang tepat
- Periksa bahwa setiap anggota memahami kontribusinya terhadap target kelompok
- Distribusikan sumberdaya yang ada
- Jelaskan kemungkinan-kemungkinan yang ada
- Tentukan checkpoint / ukuran kemajuan kerja
- Periksa bahwa tindakan mengarah ke sasaran kerja
- Perhatikan perbedaan-perbedaan antara aktual dengan rencana
- Bantu dan intervensi bila diperlukan
- Bimbing dan latih anggota bila perlu
- Periksa kriteria kinerja
- Monitor kemajuan
- Jaga agar anggota kelompok tetap memiliki dan mendapatkan informasi yang terakhir / up-to-date
- Berikan dukungan dan semangat.
- Simpulkan kemajuan kerja
- Rencanakan kembali bila perlu
- Mintakan umpan balik pada proses dan hasil kerja
- Berikan umpan balik kepada kelompok dan angotanya
- Periksa nilai dari kontribusi masing-masing anggota
- Identifikasi keberhasilan, dan
- Belajar dari kegagalan
Meredith Belbin memperkenalkan dinamika kelompok dengan melihat perbedaan peran dari masing-masing anggota kelompok. Dalam kelompok, anggota dapat memberikan kontribusinya sesuai dengan peran. Peran-peran tersebut adalah:
- Coordinator (mengkoordinir, mengontrol, mengarahkan diskusi, memecahkan konflik, memotivasi dan melibatkan anggota ),
- Shaper ( biasa disebut action-man , cenderung tegas dan lugas, ingin segera menyelesaikan tugas, task-oriented , tidak sabar , reaktif dan kurang mau mengerti orang lain),
- Plant ( creatif, banyak ide, senang merencanakan sesuatu dengan matang, berusaha mencari alternatif pemecahan baru ),
- Monitor evaluator ( seorang quality controller, kritis, suka menilai dan memantau, analisa tajam ),
- Implementer ( pelaksana yang suka diberitahu detil mengerjakan suatu tugas, tidak suka perubahan ),
- Team worker (interaksi sosial baik, pandai bergaul, dapat membaca perasaan orang lain dan membangun suasana ).,
- Resorce investigator ( pencari referensi, bergaul dengan kelompok eksternal, pandai membangun jaringan kerjasama ),
- Completer ( penuntas pekerjaan, pemerhati deadline, sistematis, detil pekerjaan diikuti dengan tekun ),
- Specialist ( ahli dalam bidang tertentu yang dibutuhkan kelompok ).
- peran yang sebaiknya / Roles best avoided
- Peran yang bisa disesuaikan / manageable role
- Peran yang alami / natural role
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tim yang efektif memiliki berbagai karaketiristik umum. Apabila peningkatan kinerja organisasi dengan menggunakan tim, manajemen harus memastikan bahwa tim-timnya memiliki karakteristik-karakteristik. Dalam Tim kerja harus mempunyai Sembilan peranan yaitu
1. Pencipta-pembaharu
2. Penjelajah-Promotor
3. Penilai-Pengembang
4. Pendorong-Pengorganisasi
5. Penyimpul-penghasil
6. Pengawas-Pemeriksa
7. Pemerkuat-Penasehat
8. Pelapor-Penasehat
9. Penaut
Michael West memaparkan, ada dua dimensi dari fungsi tim, yaitu tugas yang harus diemban oleh tim dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi bagaimana para anggotanya merasakan tim sebagai sebuah unit sosial.
B. Saran
- Meskipun teamwork menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi, namun masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian.
- Teamwork tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cara kerja dalam tiap anggota tim harus ditanggapi dengan positif.
3 Comments
Ijin copas
ReplyDeleteSilakan
ReplyDeleteYour Affiliate Money Making Machine is ready -
ReplyDeleteAnd making profit with it is as easy as 1..2..3!
Follow the steps below to make money...
STEP 1. Input into the system what affiliate products you intend to promote
STEP 2. Add PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all by itself!
So, do you want to start making profits???
Click here to launch the system