Tugas Bahasa Indonesia membuat karangan karangan NARASI

NAMA                  :         DIKI ROMADONI

NIM                      :         16201054

KELAS                 :         TEKNIK INFORMATIKA

SEMESTER          :         II (DUA)

TUGAS                :         BAHASA INDONESIA (KARANGAN NARASI)

                                                                                                               

“Kesialanku”

Pas jam 20.30 wib, saya baru keluar dari kuliah . Seperti umumnya saya pulang kerumah menggunakan ojek yang berada didepan kampus. Kebetulan waktu itu hujan lebat sekali, udara dingin menyelimuti tubuhku serta lagi ditambah rasa lapar yang sejak tadi menghantuiku membuat situasi waktu itu tidak mengenakan untukku.

Diperjalanan menuju kerumah  terselip hal hal yang lucu, nyatanya ojek yang saya naiki salah jalur. Sebelumnya saya sangat kesal tetapi sesudah dia bicara untuk bertanya jalur yang benar, Dia memakai logat bahasa jawa yang tidak saya ketahui. Tanpa sengaja saya tertawa kecil. Tetapi saya nalar aja maksudnya yaitu menanyakan jalur yang benar. Perihal tersebut membuat saya geli ketika dinginnya malam yang semakin menusuk tubuhku.

Sesampainya dirumah kesialan kembali menerpaku, Nyatanya rumahku tetap terkunci, tidak seorangpun yang ada di tempat tinggal serta kebetulan waktu itu saya tidak membawa kunci cadangan. Kembali saya menjadi amat kesal waktu itu, Selanjutnya saya menanti untuk sebagian menit sampai orang tuaku kembali. 10 menit pertama sudah belalu , Saya tetap duduk dikursi teras depan rumahku 10 menit kedua telah berlalu tanpa ku sadari, Lagi lagi tidak ku jumpai orang tuaku kembali.

Sudah hampir 40 menit saya menanti dengan rasa jemu. Terbesit sekilas dalam pikiranku untuk menghubungi orang tuaku. Selanjutnya saya menghubungi orang tua saya . Saya heran kenapa hal ini tidak terpikirkan olehku sejak tadi, Barangkali dikarenakan terlampau emosi hingga perihal sekecil itu tidak lagi terpikirkan olehku.

Kejadian ini membuktikan bahwa emosi bukanlah hal yang baik untuk diri kita, tetaplah tenang dalam menghadapi masalah apapun, sesial apapun kita, seburuk apapun hidup kita, serumit apapun masalahnya, tetaplah gunakan hati dan pikiran yang dingin untuk mengatasinya, insya allah .